PENGORGANISASIAN KOMPETENSI INTI DAN DASAR PADA JENJANG MADRASAH ALIYAH

PENGORGANISASIAN KOMPETENSI  INTI DAN DASAR PADA JENJANG  MADRASAH ALIYAH 

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah dirumuskan untuk jenjang satuan pendidikan Madrasah Aliyah (MA) dipergunakan untuk merumuskan kompetensi dasar yang diperlukan untuk mencapainya. Mengingat standar kompetensi lulusan masih harus dicapai pada akhir jenjang Madrasah Aliyah (MA) yang lamanya tiga tahun, dalam usaha memudahkan operasional perumusan kompetensi dasar, diperlukan tujuan antara yang menyatakan capaian kompetensi pada tiap akhir jenjang kelas pada jenjang Madrasah Aliyah (MA). Capaian kompetensi pada tiap akhir jenjang kelas dari Kelas X sampai dengan Kelas XII disebut dengan Kompetensi Inti.

Latar Belakang Pengembangan Kurikulum
Pendidikan agama Islam sangat dibutuhan bagi ummat Islam, agar dapat memahami secara benar ajaran Islam sebagai agama yang sempurna (syamil), kesempurnaan ajaran Islam yang dipelajari secara integral diharapkan dapat meningkatkan kualitas ummat Islam dalam keseluruhan aspek kehidupanya. Agar ajaran Islam dapat dipelajari secara efektif dan efisien, maka perlu dikembangkan kurikulum pendidikan agama Islam.

                      RPP Revisi 2018 Lengkap Kelas XI SMA-MA-SMK-MAK
                      RPP Revisi 2018 Lengkap Kelas X SMA-MA-SMK-MAK

Selain  adanya  ketentuan  legal  yang  mengharuskan  adanya  perubahan  kurikulum,  masyarakat  Indonesia  dan  masyarakat  dunia  mengalami  perubahan  yang sangat  cepat  dan dalam dimensi  yang beragam  terkait dengan    kehidupan    individual,    masyarakat,    bangsa,    dan    ummat  manusia. Fenomena globalisasi yang membuka batas-batas fisik negara dan bangsa dipertajam dan dipercepat oleh kemajuan teknologi, terutama teknologi komunikasi. 

Kemajuan ilmu pengetahuan memperkuat dampak globalisasi dan kemajuan teknologi tersebut. Perubahan yang terjadi dalam dua dasawarsa terakhir mengalahkan kecepatan dan dimensi perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia di abad-abad sebelumnya. Perubahan-perubahan tersebut telah menjangkau kehidupan manusia dari tingkat global, nasional, dan lokal serta dari kehidupan sebagai umat manusia, warganegara, anggota masyarakat, dan pribadi.

Perubahan-perubahan tersebut menjadi amat penting seiring dengan kontinuitas segala kemungkinan yang terjadi berkaitan dengan perkembangan masyarakat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. 
Jenlink (1995) mengungkapkan bahwa:
the future will be dramatically different from the present, and it is already calling us into preparation for major changes being brought to life by forces of change that will require us to transcend current mindsets of the world we know
masa depan akan berbeda secara dramatis dari masa sekarang, dan itu sudah menuntut kita mempersiapkan untuk perubahan penting yang sedang terjadi pada kehidupan kita dengan kekuatan perubahan yang akan memerlukan kita mengalihkan pola pikir kita sekarang tentang dunia yang kita ketahui.

PENGORGANISASIAN KOMPETENSI INTI DAN DASAR PADA JENJANG MADRASAH ALIYAH

Pendidikan dan dalam hal ini kurikulum sebagai the heart of education (Klein, 1992) harus mempersiapkan generasi bangsa yang mampu hidup dan berperan aktif dalam kehidupan lokal, nasional, dan lokal yang mengalami perubahan dengan cepat tersebut. Sebagaimana diungkapkan oleh Oliva (1982), kurikulum perlu memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat, ilmu pengetahuan, kepemimpinan, dan politik. Perubahan-perubahan yang dikemukakan di atas memberikan landasan kuat bagi perubahan suatu kurikulum.

Kenyataan adanya amanat legal dan kehidupan manusia yang berubah cepat menyebabkan perubahan kurikulum merupakan suatu keniscayaan yang tak dapat dihindari. Atas dasar itu, rancangan konseptual dan kontekstual penyempurnaan kurikulum menjadi suatu keniscayaan yang harus disiapkan secara matang. 

Dengan adanya dokumen kurikulum PAI dan Bahasa Arab ini, Kementerian Agama telah berupaya untuk mentransformasikan pemikiran yang menjembatani segala sesuatu yang telah ada saat ini (what it is) dengan segala sesuatu yang seharusnya ada di masa yang akan datang (what should be next) dalam suatu rancangan kurikulum yang fungsional dan actual dalam kehidupan.

Sesuai dengan arah kebijakan dan penugasan secara khusus, selanjutnya Dirjen Pendidikan Islam menjabarkan aspek yang berkenaan dengan pengembangan kurikulum dan penguatan pelaksanaan kurikulum satuan pendidikan (KTSP) dengan melakukan rekonseptualisasi ide kurikulum, desain kurikulum, implementasi kurikulum, dan evaluasi kurikulum.

Rekonseptualisasi ide kurikulum merupakan penataan ulang pemikiran teoritik kurikulum berbasis kompetensi. Teori mengenai kompetensi dan kurikulum berbasis kompetensi diarahkan kepada pikiran pokok bahwa konten kurikulum adalah kompetensi, dan kompetensi diartikan sebagai kemampuan melakukan sesuatu (ability to perform) berdasarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 

Ketetapan yang tercantum dalam Renstra Kemeenterian Agama memperlihatkan arah yang jelas bahwa kurikulum baru yang dikembangkan perlu mempedulikan aspek-aspek potensi manusia yang terkait dengan domain sikap untuk pengembangan soft-skills yang seimbang dengan hard-skills.

Desain pengembangan kurikulum baru harus didasarkan pada pengertian bahwa kurikulum adalah suatu konstrak pendidikan yang utuh untuk jenjang pendidikan tertentu. Desain ini menempatkan mata pelajaran sebagai organisasi konten kurikulum yang terbuka dan saling berinteraksi. Desain kurikulum yang akan digunakan untuk mengembangkan kurikulum baru harus mampu mengaitkan antarkonten kurikulum baik yang bersifat horizontal maupun vertikal.

Selanjutnya dalam pengembangan kurikulum keseluruhan dimensi kurikulum, yaitu ide, desain, implementasi dan evaluasi kurikulum, direncanakan dalam satu kesatuan. Inilah sebenarnya yang menjadi inti dari pengembangan kurikulum (curriculum development).
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal. Di samping itu, dalam menghadapi tuntutan perkembangan zaman, perlu adanya penyempurnaan pola pikir dan penguatan tata kelola kurikulum serta pendalaman dan perluasan materi. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah perlunya penguatan proses pembelajaran dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.

SUMBER: